1 Nov 2014

Tak Berjudul

Tak ada sajian lezat terhidang
Kecaplah nikmat sepiring hilang
Lumbung-lumbung petani kosong
Panen tahunan tak lagi melimpah
Kita hanya menelan kata-kata sendiri
Seperti api paling duri

Lambung-lambung kita gosong
Tenggorokan lepuh, melumpuh
Sepanjang hari mengunyah enyah
Hingga padam di sudut geraham
Sialnya kau terlanjur memercayai aku
Yang piawai memerdayai

Sedu sedan tak pernah sepadan
Mual tak mungkin terhindarkan
Aku terpaksa memuntahkan puisi
Karena tak mampu mementahkan kecewa
Yang teramat mengisi

Tidak ada komentar: