1 Nov 2014

Mata Air Syahadat Untuk Negeriku Karya Qomaruddin Awwam, M.A



Ada apa dengan negeriku? Indonesia is shut down! Benar Negeriku sedang mengalami berbagai macam problem berat? Indonesia Negeri yang kaya, besar dan makmur kini mengalami penyakit kronis dan membahayakan hingga sangat sulit disembuhkan dengan obat apapun. Potret kehidupan anak bangsa di Negeri indah sungguh menyayat hati dan memalukan. Kerusakan di berbagai bidang kehidupan menjadi warna yang tak terpisahkan dari sakitnya Negeri ini. Anak bangsa saat ini dari pejabat sampai rakyat, anak kecil sampai dewasa, tua maupun muda, kota maupun desa bahkan wanita turut menjadi pelaku yang meramaikan kerusakan Negeri ini. Oh gerangan apa yang membuat Negeri ini terkoyak, obat apakah yang mampu menyembuhkan penyakit kronis Negeriku yang terluka? Untuk menjawab ini, mari kita merenungi sebuah hikmah indah dari ulama sholeh.

عن الربيع بن خثيم أنه قال لأصحابه: تدرون ما الدواء والدواء, الشفاء قالوا: لا, قال: الدواء الذنوب, والدواء الإستغفار والتوحيد, والشفاء أن تتوب فلا تعود.

Rabi’ bin Khutsaim RH. pernah berkata kepada para sahabatnya, “Apakah kalian tahu apa itu PENYAKIT, OBAT DAN KESEMBUHANNYA?” mereka menjawab “TIDAK”, beliau berkata, “PENYAKIT itu adalah dosa-dosa, OBATnya adalah istighfar dan tauhid, KESEMBUHANnya adalah kamu bertaubat dan tidak mengulanginya lagi.”

Ya, anak bangsa ini sudah banyak melakukan kedurhakaan kepada Allah baik kecil maupun besar, sudah banyak kezhaliman yang dipertontonkan anak Negeri ini, buah dari dosa  yang diperbuat mempercepat kerusakan yang tak kunjung selesai, bahkan tak akan ada solusi apalagi obat selain kembali kepada obat mujarab dari Allah yaitu istighfar dan syahadat (tauhid). Buku Mata Air Syahadat Untuk Negeriku sebuah pandangan komperhensif dan oasis penyejuk di tengah kegersangan hati segenap anak Negeri ini. Ambillah manfaat syahadat sebagaimana kita mengambil berkah dari air zam-zam. Temukan seluruh manfaat keberkahan dua kalimat syahadat dalam buku ini, selamat membaca.

Miliki buku Mata Air Syahadat Untuk Negeriku karya  Qomaruddin Awwam (Pengantar: Hj. Irena Handono) dengan cara kirimkan nama lengkap, alamat lengkap serta nomor telpon& handphone yang bisa dihubungi, serta judul buku yang dipesan ke nomor 0818 31 6264 atau pin BB 260c162e
Jangan lupa like fanpage FB Irena Handono & Irena Center. ^_^

Membunuh Dengan Tersenyum Karya Hj. Irena Handono & A. Henry Setyawan



Para saksi mata teringat bahwa pelaku mengejar para remaja peserta kemah dan menembaknya satu-persatu, kemudian menghampiri para korbannya dan menembak di bagian kepala untuk memastikan korbannya mati. “Dia tertawa dan bersorak ketika menembaki orang-orang di bagian wajahnya”, kata Bjerge Schie, 21 tahun, yang sempat melarikan diri untuk berlindung. Lisa irene John Hansen Aasbo dan lainnya banyak yang melarikan diri dan menceburkan diri, berenang menjauhi si pelaku. “Kami berenang dan kemudian ada perahu yang datang menghampiri kami. Pada mulanya kami mengira telah aman, tetapi tiba-tiba si pelaku muncul dan mulai menembaki perahu. Beberapa gadis mencoba bersembunyi dalam air di balik perahu. Pada saat kami sampai daratan, polisi berdiri di jembatan dan kami mengira mereka mungkin polisi palsu. Ketika kami melihat helm dan semua perlengkapannya kami baru menyadari mereka adalah polisi sungguhan dan kami merasa lebih aman.”

Sejak tragedi 11 September 2001, pencitraan bahwa Islam adalahagama para teroris atau bahwa Muslim adalah teroris ternyata berhasil gemilang. Bahkan nyaris setiap terjadi huru-hara dan teror maka yang dituduh Muslim. Terbukti setiap kejadian pengeboman, pembunuhan, perampokan termasuk di negeri kita Indonesia, kecurigaan pertama selalu dialamatkan kepada kelompok Islam tidak pernah sekalipun kepada non Islam. Lalu, apakah benar bahwa tidak ada pelaku teroris kecuali Muslim? Anders Behring Breivik, pemuda berdarah Norwegia, pemeluk agama Kristen. Dia mengebom kantor perdana Menteri Norwegia, kemudian melanjutkan aksinya dengan membantai puluhan remaja dari Liga Partai Buruh. Semua itu diakuinya dilakukan atas nama agamanya. Breivik sangat membenci Muslim dan Islam.

Miliki buku Membunuh Dengan Tersenyum karya  Hj. Irena Handono & A. Henry Setyawan dengan cara kirimkan nama lengkap, alamat lengkap serta nomor telpon& handphone yang bisa dihubungi, serta judul buku yang dipesan ke nomor 0818 31 6264 atau pin BB 260c162e
Jangan lupa like fanpage FB Irena Handono & Irena Center. ^_^

Dahsyatnya Shalat Tuma’ninah Karya Dr. HUG, SpOg. Kol. Purn. (Pengantar Hj. Irena Handono)



Setelah lebih dalam, dipahami, dihayati, dirasakan, dan dialami sendiri, ternyata cara shalat Rasulullah SAW yang dikerjakan dengan khusyu serta tuma’ninah sungguh luar biasa. Shalat tersebut berpotensi dahsyat, serta mengandung hikmah yang begitu besar, terutama berpengaruh terhadap aspek spiritual (keimanan) dan medikal (kesehatan). Aspek spiritual dalam shalat tuma’ninah adalah langkah dasar atau langkah awal menujuk khusyu’ yaitu hubungan antara manusia dengan Allah SWT sedangkan aspek medikal adalah manfaat bagi kesehatan tubuh apabila seseorang menjalankan ibadah shalat dengan tuma’ninah.

Miliki buku Dahsyatnya Shalat Tuma’ninah karya Dr. HUG, SpOg. Kol. Purn (Pengantar Hj. Irena Handono) dengan cara kirimkan nama lengkap, alamat lengkap serta nomor telpon& handphone yang bisa dihubungi, serta judul buku yang dipesan ke nomor 0818 31 6264 atau pin BB 260c162e
Jangan lupa like fanpage FB Irena Handono & Irena Center. ^_^

Bibel Bukan Injil Karya Hj. Irena Handono



Saat ini tidak ada Injil asli. Al-Kitab sudah mengalami banyak sekali perubahan sehingga bisa dikatakan  berubah total dari wajah aslinya. Dr. GC van Niftrik dan DS BJ Boland dalam buku Dogmatika Masa Kini (1976) menyatakan terus terang “Kita tidak usah malu-malu mengakui bahwa terdapat berbagai kekhilafan dalam alKitab, kekhilafan tentang angka-angka perhitungan, tahun dan fakta. Dan tak perlu kita pertanggungkan kekhilafan itu pada caranya.”

Lebih lanjut diuraikan dalam buku ini bahwa tulisan-tulisan karangan dari Paulus yang ternyata mendominasi alKitab, bukan tulisan Yesus. Lalu bagaimanakah dari segi periwayatan? Siapa yang meriwayatkan?

Miliki buku Bibel Bukan Injil karya Hj. Irena Handono dengan cara kirimkan nama lengkap, alamat lengkap serta nomor telpon& handphone yang bisa dihubungi, serta judul buku yang dipesan ke nomor 0818 31 6264 atau pin BB 260c162e
Jangan lupa like fanpage FB Irena Handono & Irena Center. ^_^

Perbandingan Islam Dan Kristen Karya Hj. Irena Handono



Buku Serial Kristologi Perbandingan Islam & Kristen Menurut al-Quran & Bibel baik dibaca dan dipelajari oleh kalangan mahasiswa, majelis taklim, calon ustadz-ustadzah, dll. Sebaiknya ada buku lanjutan yang isinya menjabarkan secara terurai bahwa Kitab Zabur, Taurat dan Injil sudah tercover di dalam al-Quran. Selamat saudariku semoga jadi amal sholeh disisi-Nya, aamiin. (Hj. Nurdiati Akma – Ketua Dewan Pakar Pimpinan Pusat Aisyiyah)

Perbandingan antara Islam dengan agama-agama lain termasuk Kristen, ibarat cahaya dengan kegelapan. Sangat jelas, tegas dan nyata bedanya. Buku ini dengan cukup jelas menggambarkan perbedaan antara al-Quran dan Bibel, dalam masalah-masalah mendasar (aqidah) tentang Tuhan, Nabi dan Kitab Suci, dan masalah-masalah hukum, dll. Yang itu semua, Bismillah akan makin menguatkan keyakinan bahwa hanya Islamlah satu-satunya agama yang benar, dan diridhoi Allah SWT, dan makin kuatlah iman & Islam kita. Aamiin. (Hj. Ishmah Cholil – Muslimah Hizbut Tahrir Indonesia)

Buku Serial Kristologi Perbandingan Islam Dan Kristen Menurut al-Quran & Bibel karya Umi Hj. Irena Handono, adalah sebuah buku yang diharapkan memberikan “al-bayaan= keterangan” dan “aliidlah= pencerahan” khususnya bagi non Muslim terutama Yahudi dan Nashrani untuk menerima dan mengimani Islam. Dan untuk umat Islam sendiri, terutama para Da’i buku ini dapat dijadikan referensi menangkal gerakan Kristenisasi di negeri kita yang semakin marak. Semoga buku ini akan disusul karya tulis lainnya, sehingga akan menambah wawasan Umat Islam khususnya dan non Muslim pada umumnya. Aamiin. (H. E. Khaerul Yunus – Ketua Dewan Da’wah Islamiyah Kabupaten Bogor)

Setiap keluarga Muslim minimal harus punya satu buku ini di rumah. Kita takkan pernah tahu kapan kita perlukan ilmu di dalam buku ini saat berhadapan dan diskusi dengan penganut Kristiani. Kewajiban kitauntuk menguatkan “Mengapa aku harus memilih Islam” dan juga menyampaikan “Mengapa engkau harus memilih Islam”. (Felix Y. Siauw – Penulis)

Al-Quran adalah firman Allah yang tidak bisa dibandingkan dengan kitab manapun. Tetapi pantas untuk dijadikan pembanding bagi kitab suci lainnya. Buku Perbandingan Islan & Kristen (serial kristologi) yang disusun oleh Hj. Irena Handono, adalah buku yang seadanya sangat praktis yang layak dibaca, karena dengan buku ini kita bisa mengerti seperti apa agama kita. Alhamdulillah. Jazaakumullah khoiron Umi Irena. (Drs. H. Dudi Muttaqin – Da’i)

Subhanallah.. Terasa buku ini memiliki ‘ruh’.. Ruh yang menyeru pada tauhidul kalimah sebagai misi semua agama samawi.. Sungguh melampaui sekat-sekat filsafat yang hanya mencari kebenaran, pesan wahyu yang diusung buku ini menunjukkan sejatinya kebenaran al-Islam dikuatkan oleh al-Kitab. Terima kasih Umiku tercinta fillah Ustadzah Hj. Irena Handono, buku ini layak dibaca bagi mereka yang rindu menghadirkan sepenggal Firdaus dalam kehidupan mereka dengan indahnya al-Islam. (Kemal Faisal Ferik – Da’i dan Pengusaha)

Miliki buku Perbandingan Islam & Kristen karya Hj. Irena Handono dengan cara kirimkan nama lengkap, alamat lengkap serta nomor telpon& handphone yang bisa dihubungi, serta judul buku yang dipesan ke nomor 0818 31 6264 atau pin BB 260c162e
Jangan lupa like fanpage FB Irena Handono & Irena Center. ^_^

Waspadai Pemurtadan Karya Hj. Irena Handono



Bagi anda, yang belum memiliki atau tidak sempat memutar vcd-vcd ceramah Hj. Irena Handono, inilah buku yang tepat bagi anda. Karena, buku ini merupakan rangkuman ceramah keagamaan beliau, dari yang pertama hingga yang terbaru.

Di dalamnya, dipaparkan pemikiran-pemikiran kritis Ibu Irena mengenai studi perbandingan agama, Islam dan Kristen. Pola Kristenisasi, di Indonesia khususnya, disorot tajam secara mencekam ketika mengartikulasikan ayat-ayat Bibel sebagai pembuktiannya. Bukti-bukti konkret, pandangannya jernih. Gaya bahasanya menyingkap realitas kehidupan umat cukup sederhana, mudah dicerna oleh semua kalangan. Meski memuat kajian-kajian serius, buku ini tampil dengan penuturan semi prosais.

Miliki buku Waspadai Pemurtadan karya Hj. Irena Handono dengan cara kirimkan nama lengkap, alamat lengkap serta nomor telpon& handphone yang bisa dihubungi, serta judul buku yang dipesan ke nomor 0818 31 6264 atau pin BB 260c162e
Jangan lupa like fanpage FB Irena Handono & Irena Center. ^_^

Tak Berjudul

Tak ada sajian lezat terhidang
Kecaplah nikmat sepiring hilang
Lumbung-lumbung petani kosong
Panen tahunan tak lagi melimpah
Kita hanya menelan kata-kata sendiri
Seperti api paling duri

Lambung-lambung kita gosong
Tenggorokan lepuh, melumpuh
Sepanjang hari mengunyah enyah
Hingga padam di sudut geraham
Sialnya kau terlanjur memercayai aku
Yang piawai memerdayai

Sedu sedan tak pernah sepadan
Mual tak mungkin terhindarkan
Aku terpaksa memuntahkan puisi
Karena tak mampu mementahkan kecewa
Yang teramat mengisi

Pilih Mati Di Dadaku Atau Di Atas Goresan Puisi-Puisiku

Pilihannya kuserahkan sepenuhnya padamu
Pilih mati di hatiku atau di atas coretan puisi-puisiku

Pilih suka atau tidak-suka
Tak memilih berarti pengecut
Sebab tak ada tempat lain antara surga dan neraka

Lemparkan semua suratmu
Aku terima apapun isinya
Bicaralah
Tuangkanlah emosi
Bahkan teriaklah
Daripada hanya berdiam membisu

Aku tak mungkin selamanya diam diri seperti jerami di bawah hujan
Engkau lelah?
Atau mungkin takut?
Memang perjalanan ini akan sangat panjang

Pilihannya seperti memutuskan terjun ke laut atau menjauh saja
Tiada laut tanpa ombak
Dan cinta itu perjuangan besar melawan arus
Mungkin terbunuh
Ada siksa
Juga air mata

Cinta itu bak kabur ke angkasa
Dan rasa takutmu membunuhku
Duhai wanita
Apakah kau cuma berani nyaman di balik tirai?
Sedangkan aku tidak percaya pada cinta
yang tak punya semangat pemberontak
yang tak meruntuhkan semua dinding
yang tak mengganas seperti badai

Oh, andai cintamu yang menggulungku menumbangkan seperti badai
Kuserahkan padamu pilihannya
Pilih mati di dadaku atau di atas goresan puisi-puisiku
Sebab tak ada ruang lain antara surga dan neraka

28 Okt 2014

#Gamis set #Khimar

‪#‎Gamis‬ set ‪#‎Khimar‬

IDR 350.000 (Belum ongkir)

Ready ukuran:
S: LD (lingkar dada) 90 cm, panjang gamis 135 cm
M: 94 cm, 137 cm
L: 98 cm, 139 cm
XL: 102 cm, 142 cm

Bahan: Sifon ceruti

Warna: Ungu lilac, hijau mint, redberry, smoke peach & tosca

BBM: 579e4c02



#Khimar #Syakira

#Khimar #Syakira
IDR 95.000 (Belum Ongkir)

BBM: 579e4c02





12 Mei 2014

Bye 3


Ah.
Mungkin kau marah.
Mungkin juga sudah jengah.
Ya sudah, aku enyah.
#Bye

Jika Suatu Saat Nanti


Jika suatu saat nanti aku marah padamu, bagaimana?
Jika suatu saat nanti kau yang  marah padaku, bagaimana?
Kalau di antara kita tak ada yang mau meminta maaf lebih dulu?
Kalau di antara kita tak ada yang mau mengalah?
Tak ada yang mau bersabar?
Sama-sama keras kepala?

Aku takut.
Aku takut jika aku marah padamu.
Aku takut jika kau marah padaku.
Aku takut jika aku tak mau meminta maaf  lebih dulu.
Aku takut jika aku tak mau mengalah.
Aku takut jika aku tak mau bersabar
Aku takut jika aku keras kepala.

Bagaimana kalau suatu saat nanti kita sudah tidak lagi saling percaya?
Bagaimana kalau suatu saat nanti kita sudah tidak saling peduli?

Sherina - Pelangiku





Titik – titik hujan, masih membasahi
Kala kau menyapa, pelangiku
Ingin kuberlari, jumpa bidadari
Bawalah aku pergi, bersamamu
Bisikkan kisah yang lucu
Nyanyikanlah lagu merdumu
Merah, kuning, jingga dan ungu
Sentuhkan warnamu dalam gaunku
Ingin ku menari
Hingga kau sembunyi
Rindu pelangiku, datang lagi
*Dari kecil suka banget sama lagu ini, bahkan sampai sekarang. :) *

Maaf

Aku memang tak pandai berkata-kata. Tak pandai menjaga lidah. Tak heran jika kamu sudah tak ingin berteman lagi denganku. Sudah banyak yang sakit hati oleh kata-kataku. Kau itu korban yang kesekian. Maafku mungkin tak bisa sembuhkan luka hatimu. Lalu aku harus bagaimana? Perlu kau tau, aku sedih. Aku menyesal. Kehilangan teman itu lebih menyedihkan dibanding kehilangan cinta. Semoga hatimu lekas sembuh. Semoga kau memaafkanku. Semoga suatu saat nanti, kita bisa berteman lagi.

Bebas

Aku bukan pemaksa. Jadi jangan paksa aku untuk memaksamu. Jika ingin pergi, pergilah.

Nasehat Cinta

Bagi saya, cinta tak perlu dikejar, dia akan datang dengan sendirinya. Tak mengejar bukan berarti berdiam diri kan? Berjalan biasa saja, tak perlu sampai mengejar. Ini soal hidup, soal cinta, bukan lari marathon.

Bye 2


Ada pesan yang ingin saya sampaikan soal cinta. Tak perlu kalian terlalu serius menanggapi orang yang belum pasti jadi milik kalian. Serius hanya untuk apa yang pasti kalian miliki dengan benar. Dia yang belum pasti jadi milik kalian, mudah sekali kalian sukai dan mudah juga untuk dibenci. Wajah dan kata-katanya mudah diingat, tapi mudah pula untuk dilupakan. Atau tak perlu melupakan, dia sudah terlupakan oleh kita.
Begitu juga denganmu. Tak perlu aku lupakan, toh nanti juga terlupakan. Bye.

IU Feat. Jang Yi-jeong of HISTORY - Friday





아이유 Feat. 히스토리 장이정 – 금요일에 만나요
월요일엔 아마 바쁘지 않을까
Woryoiren ama bappeuci anh-eulkka
화요일도 성급해
Hwayoil do seonggeumhae
보이지 안 그래
Boici an geurae
수요일은 뭔가
Suyoireun mwon-ga
어정쩡한 느낌
Aceongjjang-han neukkim
목요일은 그냥
Mokyoireun geunyang
내가 왠지 싫어
Naega waenci sirheo
우~ 이번 주 금요일
U~ ibeon cu geumyoil
우~ 금요일에 시간 어때요
U~ geumyoire sigan eottaeyo
주말까지 기다리긴 힘들어
Cumalkkaci gidarigin himdeureo
시간아 달려라 시계를 더
Sigana dallyeora sigyereul deo
보채고 싶지만 (mind control)
Bochaego siphciman (mind control)
일분 일초가 달콤해
Ilbun ilchoga dalkhom-hae
이 남자 도대체 뭐야
I namca dodaeche mwoya
사랑에 빠지지 않곤
Sarange ppacici anh-khon
못 배기겠어
Mot baegigesseo
온 종일 내 맘은 저기
On johil nae mameun ceogi
시계바늘 위에 올라타
Sigyebaneul wie ullatha
한 칸씩 그대에게 더 가까이
Han khanssik geudae-ege deo gakkai
우~ 이번 주 금요일
U~ ibeon cu geumyoil
우~ 금요일에 시간 어때요
U~ geumyoire sigan eottaeyo
딱히 보고 싶은
Ttak-hi bogo sipheun
영화는 없지만
Yeonghwaneun eobsciman
딱히 먹고 싶은
Ttak-hi meokgon sipheun
메뉴는 없지만
Menyuneun eobsciman
주말까지 기다리긴 힘들어
Cumalkkaci gidarigin himdeureo
시간아 달려라 시계를 더
Sigana dallyeora sigyereul deo
보채고 싶지만 (mind control)
Bochaego siphciman (mind control)
일분 일초가 달콤해
Ilbun ilchoga dalkhomhae
이 남자 도대체 뭐야
I namca dodaeche mwoya
사랑에 빠지지 않곤
Sarange ppacici anh-khon
못 배기겠어
Mot baegigesseo
온 종일 내 맘은 저기
On johil nae mameun ceogi
시계바늘 위에 올라타
Sigyebaneul wie ullatha
한 칸씩 그대에게 더 가까이
Han khanssik geudae-ege deo gakkai
나 뭔가에 홀린 것 같아
Na mwon-gae hollin geot gatha
이 여잔 도대체 뭐야
I yeocan dodaeche mwoya
사랑해주지 않고는
Sarang-haecuci anh-goneun
못 배기겠어
Mot baegigesseo
돌아오는 이번 주
Doraoneun ibeon cu
금요일에 만나요
Geumyoire mannayo
그 날 내 맘을
Geu nal nae mameul
더 가져가줘요
Deo gacyeogacwoyo
더 가까이 더 가까이 와요 더 가까이
Deo gakkai deo gakkai wayo deo gakkai

Poligini

Jika kau ingin berpoligini, berpoliginilah. Aku tak melarangmu karena Tuhan juga tidak melarangmu. Aku hanya ingin bertanya, bagaimana perasaanmu jika ibumu diduakan oleh ayahmu? Bagaimana kalau yang diduakan itu kakak atau adik perempuanmu? Apa kau kasihan pada mereka? Apa kau bersedih? Atau bahkan marah pada ayahmu sendiri? Jika iya, itu pula yang akan dirasakan oleh anak-anak kita nantinya. Yang aku khawatirkan adalah anak kita dan kau pastinya. Aku tak ingin kau dibenci oleh anak kita sendiri. Dan aku juga tak ingin melihat anak kita bersedih karena kasihan padaku. Ini bukan ancaman. Ini juga bukan penolakan atas poligini. Aku hanya ingin mengajak kau berpikir apa dampak dari masalah ini. Tapi keputusan tetap di tanganmu. Apakah kau ingin berpoligini atau bermonogami.

MPKI


Anak UI tau apa itu MPKI. Karna banyak juga anak UI yang tersendat kelulusannya gegara satu matakuliah ini. MPKI itu matakuliah bahasa Inggris, matakuliah wajib tingkat kampus. Lo harus lulus matakuliah ini kalo mau lulus sarjana di UI. Matakuliah ini ngga bisa diganti sama matakuliah lain.
Awal kuliah semester 2, gue shocked. Kenapa harus ada matakuliah wajib kayak gini. Gue takut ngga sarjana hanya gara-gara satu matakuliah ini. I can’t speak in English, beneran deh, gue ngga boong.
Di awal kuliah matakuliah ini, dosen nyuruh kami untuk nulis dalam bahasa Inggris soal kelebihan dan kekurangan kita dalam berbahasa Inggris. Gue cuma nulis kalo gue ngga bisa bahasa Inggris dan gue ngga ngerti apa yang mereka omongin dalam bahasa Inggrisnya. Miris. Ini kelas kayak neraka. Tiap masuk kelas ini, gue ketakutan. Tapi sebisa mungkin absen gue ngga lebih dari tiga kali, tugas selalu gue kerjain, pokoknya dirajin-rajinin aja. Pas UTS aja, nilai gue dibawah 5 :(. Kenapa bisa gitu? Ya kalo kata dosennya, gue itu kurang banyak ngisi jawabannya. Gue pikir kalo jawaban gue meragukan, ya gue lebih milih ngga diisi, gitu.. Makanya pas UAS, mau jawaban gue itu bener, salah atau meragukan, tetep gue tulis sebagai jawaban. Alhasil, nilai gue diatas 5. Dan nilai matakuliah ini adalah nilai terjelek dari keseluruhan matakuliah gue. C. Gue dapet C. Gue tau, emang kayaknya nilai itu yang pantes buat gue. Walaupun gitu, gue tetep bersyukur bisa lulus MPKI ini. :D

Tak Jongkok


Oke, lupain postingan kemarin. Itu Cuma sesuatu yang ngga penting, gampang diingat tapi juga gampang dilupain.
Sekarang gue mau cerita masa kecil gue aja deh. Masa-masa gue bodoh. Eh, bukan. Tepatnya masa-masa gue dibodohi oleh kakak gue dan teman-temannya.
Sebelum cerita, kita kenalan dulu ya. Kakak gue laki-laki, namanya Bambang. Kata orang, gue dan dia itu duet paling yahui di Persija (waktu itu). Dia tua 4 tahun dari gue (kalo ngga salah). Terus ada temen kakak gue, namanya Wawan. Gue kalo manggil dia ‘Mas Wawan’, karna sama-sama orang Jawa. Orangnya item-manis dan kalem kayak gue *ngaku-ngaku*. Orangtuanya berteman baik sama orangtua gue. Kayaknya dia kelahiran ’90. Terus ada yang namanya Adip. Dia paling muda di antara teman-temannya (tapi masih mudaan gue), makanya dia paling dibully/ dibodohi sama yang lainnya. Gue manggil dia ‘Mas Adip’. Orangtuanya juga berteman baik sama orangtua gue. Gue sering nonton tv di rumahnya, hehe (bukan modus tapi gue mau jalin silaturahim aja :p). Orangnya grusa-grusu (Ngerti ngga? Kalo ngga, abaikan!). Pokoknya ngga kalem, suka cenge-ngesan gitu. Gue dan dia sering dicie-cie-in gitu sama kakak gue dan teman-temannya. Gue pun cuma bisa senyum-senyum doang. Selanjutnya ada Lukman, dia orang Sunda. Kalo gue pikir-pikir sekarang, dia itu paling ganteng dari yang lainnya. Dia juga lebih tua dari gue, tapi gue manggil dia cuma Lukman-Lukman aja.. Udah, gue ingetnya sama tiga orang ini aja, teman-teman kakak gue lainnya ngga inget, atau mungkin males nulisnya.
Alkisah, suatu malam, sekitar jam 7an, teman-teman kakak gue nyamper ke rumah. Ngajak kakak gue buat main. Gue pun ikut walau ngga diajak. Mereka pergi ke lapangan dan main tak jongkok (entah nama resminya apa). Gue pun bilang mau ikut main. Mereka pun diam sejenak, kemudian mereka ngumpul, rembukan, berbisik-bisik. Gue sebenernya curiga, tapi ya udahlah, gue pikir, yang penting gue main. Lalu kita hompimpah, dan gue kalah. Gue ngga ngerasa ada yang aneh, gue kalah, ya udah gue yang jaga. Gue harus ngejar, ngenain mereka. Kata orang, laki-laki punya kekuatan lebih dari perempuan. Kecepatannya juga. Karna itu juga, udah sejam-an gue masih jaga. Gue capek. Frustasi. Dari mereka yang gampang dikenain itu Mas Adip. Akhirnya dia kena, tapi ngga lama, gue kena lagi, jaga lagi. Terus di saat-saat gue jaga itu ada yang nyeletuk, “Lin, kalo ngenain Adip, peluk dong..” Gue denger dan gue tetep lari-lari, berharap ada yang kena. Dan yang larinya paling lelet itu ya Mas Adip itu tadi. Gue pun ngejar dia. Pas jarak kita udah cuma selangkah, gue kenain dia, gue peluklah dia. Bah! Gue seneng. Haha. Gue seneng karna gue bisa kenain dia, bukan karna meluk dia *ngeles*. Waktu itu, gue ngga malu, gue juga ngga ngerasa bodoh, karna gue kira, emang peraturannya kayak gitu. Di saat adegan pelukan itu, mereka nyie-nyiein lagi. Mereka tertawa sejadi-jadinya. Itu yang buat gue malu. Hah. Walaupun gitu, keesokan harinya, gue tetep main sama mereka, hhe.
Dan sekarang gue sadar kalo waktu itu gue bodoh, dibodohi. Malu banget kalo inget kejadian masa itu, apalagi kalo ketemu sama orangnya. Dan gue juga merasa ternodai oleh kelakuan gue sendiri *lebay akut*. Gue mau minta maap sama orang yang jadi suami gue nanti. Gue waktu itu belom baligh kok, Say. Gue ngga ngerti apa-apa. Gue dibodohi sama mereka, beneran deh, ngga boong. Dimaapin kan ya? Ok? Ok..

Ce-El-Be-Ka


Lu tau Pak Anis Matta ngga? Masa gue ngga suka sama beliau.. Karena hal sepele, karena suatu hal yang ngga ada sangkut pautnya sama beliau.. Karena beliau mirip sama orang yang pernah gue suka. Hhaha..
Oke, ceritanya udah lama ngga ketemu sama tuh orang. Hari itu, gue lagi ikut acara jalan-jalan sama alumnus sekolah. Gue ketemu orang itu lagi. Orang yang pernah gue suka. Menurut gue, dia itu orang pertama yang gue suka dengan benar (Kalo ngga paham, abaikan!) :). Orang bilang, ini namanya cinta lama bersemi kembali. Tapi gue sendiri ragu, bener ngganya.
Acara jalan-jalan ini, salah satu rangkaiannya itu ada tuker kado, minimal bernilai 10 ribu rupiah. Sehari sebelum acara, gue beli majalah T*rbawi. Gue sebenernya jarang dan ngga suka baca majalah ini. Tapi entah kenapa, gue mau majalah ini dijadiin kado. Tapi kalo lagi liat majalah itu, yang terbesit dipikiran gue itu, ya dia. Gue ngga tau kenapa. Gue ngga tau, dia sering atau suka baca itu majalah atau ngga. Spontan aja mau milih majalah itu jadi kado.
Heuh.. Pas mata gue ngga sengaja liat dia, pikiran gue langsung melayang ke beberapa tahun silam. Ke masa dimana gue suka sama dia. Bete. Kenapa gue harus inget-inget masa ini.
Oke, inget-inget masa silamnya diskip aja.
Lu tau? Dia dapetin kado dari gue! Dan ini yang buat gue seneng. Gue ngerasa kalo kado gue pas buat dia. Di dalem kado itu, gue cuma nyelipin kalimat “Iqra (dalam aksara ‘Arab)! Semoga bermanfaat! :)”. Semoga dia tau kalo kado itu dari gue. (Terus kalo dia tau, kenapa? Bodo, walaupun gue ngga tau kenapa, pokoknya dia harus tau! Hhe..)
Inti dari cerita ini adalah cuma mau kasih info, kalo gue lagi seneng karena clbk. Tapi senengnya cuma buat hari itu aja. Kalo sekarang gue lebih fokus untuk mikirin Bang Samir Nasri sama Januzaj.. *lho* :p

Bye

Sudah, aku ingin menyerah saja. Aku sudah lelah sampai ke ubun-ubun. Tak jelas pula kau siapa. Tak jelas pula, kau pedulikan aku atau tidak. Aku hanya ingin jalani hidupku seperti sebelum mengenalmu. Aku takkan ganggu hidupmu lagi. Bye.